Translate

Kamis, 31 Mei 2018

Info Kesehatan - 4 Menu Sahur Sehat dan Lezat Bagi Anda yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi


Sudikah kita untuk Tau?

4 Menu Sahur Sehat dan Lezat Bagi Anda yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi


Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Anda yang berpuasa. Pasalnya, penderita hipertensi sering kali mengeluh mudah pusing dan mual. Ini tentu akan mengganggu hari-hari puasa. Kabar baiknya, gejala hipertensi tersebut dapat diatasi dengan mudah, asalkan Anda memilih makanan yang tepat saat sahur. Lantas, apa saja menu sahur untuk hipertensi yang aman dan sehat? Baca terus ulasan berikut ini.

Pilihan menu sahur untuk hipertensi yang aman dan sehat

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah seseorang mencapai lebih dari 140/90 mmHg. Padahal, tekanan darah yang normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg.

Dilansir dari NHS Inggris, orang dengan tekanan darah tinggi boleh-boleh saja puasa. Namun, dengan catatan kondisi tubuhnya stabil. Maka itu, Anda dianjurkan untuk memerhatikan asupan makanan sehari-hari, terutama saat sahur, untuk mencegah gejala hipertensi kambuh sewaktu-waktu.

Tidak hanya membantu menurunkan tekanan darah, pemilihan makanan yang tepat saat sahur dapat membantu meningkatkan energi saat berpuasa dan mengurangi risiko edema atau penimbunan cairan dalam tubuh.

Nah, berikut ini adalah beragam menu sahur untuk hipertensi yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda di rumah.

1. Nasi goreng sayur

Kalau Anda mencari menu sahur untuk hipertensi yang praktis, maka nasi goreng adalah jawabannya. Ya, nasi goreng merupakan salah satu makanan yang mudah dibuat dalam waktu singkat dan dapat dikreasikan dengan beragam bahan makanan sehat lainnya.

Saat menggoreng, gunakan minyak zaitun yang kaya lemak sehat dan antioksidan sehingga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Bahkan, sebuah kajian ilmiah yang dilakukan di Spanyol tahun 2015 menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Agar semakin sehat, tambahkan berbagai jenis sayuran pada nasi goreng buatan Anda. Misalnya brokoli, sawi, kacang polong, dan sayuran lainnya. Pasalnya, sayuran hijau mengandung tinggi kalium yang dapat membantu menyingkirkan kelebihan garam dalam tubuh melalui urine. Ini tentu bermanfaat untuk menjaga tekanan darah Anda tetap stabil selama berpuasa.

2. Ikan sarden

Ikan sarden merupakan jenis ikan yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur untuk penderita hipertensi. Pasalnya, kandungan asam lemak omega-3 pada ikan sarden dapat membantu mengendalikan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mencegah penyakit jantung.
Agar sahur Anda lebih sehat, lengkapi dengan sajian nasi merah yang mengandung tinggi serat. Ini akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan tak mudah lapar saat puasa.

3. Sandwich roti gandum

Menu sahur untuk hipertensi selanjutnya adalah sandwich roti gandum. Mengapa harus roti gandum?

Dr. Lu Wang, seorang peneliti asal Harvard Medical School di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa kandungan serat dan nutrisi pada gandum dapat membantu mencegah lonjakan tekanan darah. Selain itu, gandum utuh juga mengandung vitamin B dan karbohidrat kompleks.

Belum lagi roti gandum indeks glikemiknya tergolong rendah sehingga akan diserap lebih lama oleh tubuh. Akibatnya, Anda menjadi tak mudah lapar saat puasa.

Setangkup roti ditambah dengan telur dadar atau telur ceplok sudah bisa menjadi hidangan yang menggugah selera Anda saat sahur. Namun, gunakan bagian putih telurnya saja yang kadar kolesterolnya lebih rendah sehingga tak lekas menaikkan tekanan darah Anda.

Untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral, tambahkan berbagai jenis sayuran segar seperti bayam, tomat, timun, atau selada. Voila! Menu sahur untuk hipertensi ini akan terasa lebih lezat dan sehat tentunya.

4. Oatmeal susu dan buah

Oatmeal saja mungkin tidak cukup untuk sahur Anda. Akan tetapi, oatmeal merupakan salah satu makanan rendah lemak dan natrium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Selain itu, oatmeal juga mengandung serat tinggi sehingga dapat membuat Anda kenyang lebih lama saat puasa. Jika ingin lebih sehat, tambahkan dengan buah-buahan yang baik untuk penderita hipertensi seperti pisang, alpukat, atau beri-berian. Segelas susu juga bisa melengkapi menu sahur Anda hari ini.


Apa saja olahraga yang dapat dilakukan selama puasa?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Rabu, 30 Mei 2018

Info Kesehatan - Meski Enak, 4 Jenis Makanan Buka Puasa Ini Sebaiknya Dihindari


Sudikah kita untuk Tau?

Meski Enak, 4 Jenis Makanan Buka Puasa Ini Sebaiknya Dihindari


Waktu berbuka adalah momen yang paling ditunggu-tunggu sebab Anda akhirnya bebas untuk makan dan minum lagi. Beberapa di antara Anda mungkin ada yang menyiapkan menu berbuka puasa buatan sendiri atau beli di luar sambil ngabuburit. Namun, ada beberapa makanan buka puasa yang sebaiknya Anda hindari, lho. Penasaran apa saja makanannya? Simak ulasan berikut ini.

Makanan buka puasa yang sebaiknya dihindari

Setelah puasa sepanjang hari, tubuh Anda memerlukan asupan makanan untuk energi dan menormalkan kembali fungsi organ pada tubuh. Sayangnya, rasa lapar dan haus yang Anda tahan selama kurang lebih 13 jam membuat Anda lepas kendali saat memilih makanan untuk berbuka. Agar manfaat kesehatan dari puasa bisa Anda dapatkan secara maksimal, pilihan menu makanan juga harus sesuai.

Dilansir dari Shape, Saw Bee Suan, seorang ahli gizi dari Sunway Medical Center di Malaysia menjelaskan bahwa ada beberapa makanan untuk buka puasa yang harus dihindari. Ini supaya sistem pencernaan dan kesehatan Anda tidak terganggu selama bulan puasa. Makanan tersebut meliputi:

1. Makanan pedas

Banyak orang yang merasa makan tidak akan lengkap tanpa sambal. Ya, makanan pedas memang banyak digemari. Mulai dari lontong, risol, tempe goreng, dan makanan andalan saat berbuka lainnya pasti tidak lupa untuk ditambahkan dengan sambal atau bumbu pedas lainnya.
Jenis makanan ini sebenarnya kurang baik jika Anda makan saat berbuka. Kenapa? Selama berpuasa, tidak ada asupan makanan atau air yang masuk ke dalam perut sehingga perut menjadi kosong. Saat makanan yang masuk ke perut adalah makanan pedas, ini bisa membuat dada terasa panas dan sakit perut. Bahkan, parahnya bisa membuat Anda lemas karena harus bolak-balik ke kamar mandi akibat iritasi lambung.

Tips aman makan makanan pedas saat berbuka adalah mengisi perut Anda dengan makanan lain dulu. Misalnya yogurt, buah, atau kurma. Kemudian, jangan terlalu banyak menambahkan cabai, sambal, saus, atau bumbu pedas lainnya.

2. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng memang terasa renyah dan gurih. Itulah kenapa Anda sangat mengidam-idamkan risol, lumpia, pastel, dan gorengan lainnya untuk buka puasa. Walaupun enak, makanan ini tidak baik jika Anda konsumsi untuk buka puasa.

Makanan yang digoreng mengandung banyak kalori yang berisiko menambah angka timbangan Anda. Apalagi jika Anda sering makan dalam jumlah yang banyak. Selain itu, gorengan sangat tinggi lemak, sehingga cenderung lebih lambat diproses dibanding zat lainnya. Ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

3. Makanan tinggi gula

Selain makanan yang digoreng, makanan manis biasanya sangat populer untuk menu berbuka. Misalnya manisan buah, minuman bersoda, jus buah dengan tambahan gula, sirup, dan makanan manis lainnya sering tersaji di atas. Makanan tersebut mengandung tinggi gula dan kalori, tapi rendah nilai gizinya.

Bila menu makanan buka puasa Anda seperti ini, kadar gula darah yang tadinya rendah bisa melonjak tinggi dengan cepat. Selain membuat Anda mudah haus dan meningkatkan nafsu makan lebih besar, berat badan juga akan bertambah naik. Parahnya, risiko terkena diabetes pun menjadi lebih besar.

4. Minuman berkafein

Kafein bisa ditemukan dalam berbagai jenis minuman. Terutama kopi, cokelat, dan minuman energi. Nah, orang yang terbiasa minum kopi pasti menantikan waktu berbuka untuk minum kopi. Padahal minum kopi dalam keadaan perut kosong bisa mengiritasi lapisan lambung karena asam lambung diproduksi lebih banyak. Kondisi ini bisa menyebabkan Anda terkena refluks asam lambung (GERD).


Apa saja sumber makanan sehat selama puasa?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Senin, 28 Mei 2018

Info Kesehatan - Lebih Baik Buka Puasa Dengan Air Dingin Atau Air Hangat?


Sudikah kita untuk Tau?

Lebih Baik Buka Puasa Dengan Air Dingin Atau Air Hangat?


Buka puasa adalah waktu yang ditunggu saat bulan Ramadan. Beberapa orang memilih air dingin sebagai minuman buka puasa, sementara yang lainnya mungkin memilih air hangat. Setelah hampir 13 jam berpuasa, menahan lapar dan haus, air dingin menjadi minuman buka puasa yang menyegarkan. Tetapi sebaiknya buka puasa dengan air dingin atau air hangat?

Segar sih, tapi sehatkan buka puasa dengan air dingin?

Siapa yang tidak tergoda dengan segarnya air dingin menjelang berbuka puasa. Kesegaran air dingin membuat banyak orang memilih buka puasa dengan air dingin. Tetapi ternyata minuman buka puasa yang dingin tidak baik untuk tubuh.

Menurut Praktisi gizi klinis dan olahraga, Rita Ramayulis, yang diterbitkan Kompas, mengatakan bahwa berbuka dengan minuman yang terlalu dingin akan membuat kerja lambung lambat karena harus menyesuaikan dengan suhu tubuh.

Selain itu, perut telah lama tidak diisi makanan ataupun minuman selama hampir 13 jam, lambung akan mengalami kontraksi atau kaget ketika langsung menerima air dingin. Perut juga akan terasa kembung jika berbuka puasa langsung dengan minuman dingin.

Sebaiknya pilih minuman buka puasa yang tak terlalu dingin dan tidak perlu pakai es batu. Jika terlalu dingin, suhu air yang diminum akan terlalu lama menyesuaikannya dengan suhu tubuh.

Minuman buka puasa sebaiknya hangat

Menurut Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Barat, Dr Nursyam M.Kes., untuk buka puasa lebih baik memilih minuman yang manis dan hangat supaya tidak membuat kaget lambung yang kosong setelah seharian penuh.

Anda juga bisa berbuka puasa dengan dahulukan minum air putih yang tidak dingin atau air dengan suhu ruang. Setelah itu, sekitar lima sampai sepuluh menit, barulah Anda bisa mengonsumsi minuman yang manis atau camilan manis, seperti kurma atau kolak.

Minuman manis seperti teh manis hangat bisa dianjurkan sebagai minuman buka puasa, karena dapat menormalkan kembali gula darah Anda setelah berpuasa.

Namun hati-hati, minuman manis juga tidak boleh berlebihan, harus sesuai dengan porsinya. Satu gelas teh manis saja sudah cukup membantu menaikkan gula darah dan membuat tubuh Anda kembali berenergi.

Selain memilih minuman buka puasa yang manis dan hangat, Anda juga bisa makan buah-buahan yang manisnya alami. Buah memiliki kandungan air yang tinggi, serta dapat juga menaikkan gula darah yang turun selama puasa.

Manfaat minum air hangat saat berbuka puasa

Secara umum, minum air hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah serta melindungi organ-organ internal dari kerusakan. Namun, minum air hangat saat perut kosong atau untuk berbuka puasa juga memiliki manfaat tersendiri.

Minum air hangat saat berbuka akan lebih cepat mengembalikan suhu tubuh, sehingga lambung Anda dapat menyesuaikan dengan baik setelah lama tidak makan dan minum.

Selain itu, air hangat dapat mengaktifkan sistem pencernaan yang tentunya dapat membantu Anda untuk menghindari gangguan pencernaan. Juga dapat merangsang aliran darah menuju usus dan dapat mencegah sembelit saat puasa.


Apa saja olahraga yang dapat dilakukan selama menjalankan puasa?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Jumat, 25 Mei 2018

Info Kesehatan - Benarkah Puasa Dapat Menurunkan Berat Badan?


Sudikah kita untuk Tau?

Benarkah Puasa Dapat Menurunkan Berat Badan?


Bulan Ramadan adalah bulan di mana umat Islam berpuasa penuh selama 30 hari, tidak makan dan minum dari fajar sampai tenggelamnya matahari. Namun terlepas dari puasa yang memang dianjurkan dalam agama, benarkah puasa menurunkan berat badan?

Beberapa manfaat puasa untuk kesehatan

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan, puasa adalah kesempatan untuk Anda menurunkan berat badan. Berpuasa tidak hanya dapat menurunkan berat badan, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan Anda. Bahkan studi telah menemukan bahwa puasa dapat memperbaiki keadaan tekanan darah, kadar kolestrol, dan sensitivitas insulin Anda.

Proses lain yang terjadi saat Anda berpuasa adalah detoksifikasi. Saat Anda berpuasa, racun yang tersimpan pada lemak tubuh Anda dilarutkan dan dikeluarkan dari tubuh Anda. Bahkan, setelah beberapa hari Anda berpuasa, tubuh Anda akan memproduksi hormon endorfin (hormon yang akan membuat Anda merasa bahagia) lebih banyak, sehingga berdampak pada kesehatan mental yang lebih baik.

Berpuasa juga merupakan cara efektif untuk meregenerasi sel imun atau sel kekebalan tubuh Anda. Saat Anda berpuasa, sistem tubuh mencoba untuk menyimpan energi; salah satunya dengan mendaur ulang sel imun yang tidak dibutuhkan atau berisiko untuk rusak.

Puasa menurunkan berat badan, kok bisa?

Saat Anda berpuasa, tubuh Anda tidak mendapatkan energi dari makanan yang Anda konsumsi; makanan tersebut disimpan dalam bentuk glukosa pada hati dan otot. Proses tersebut dimulai delapan jam setelah Anda terakhir kali makan, yaitu saat sahur. Ketika glukosa yang tersimpan digunakan, tubuh mulai membakar lemak –yang kemudian dijadikan sebagai sumber energi. Hal tersebutlah yang membuat berat badan Anda berkurang.

Penggunaan lemak sebagai energi juga dapat menjaga kekuatan otot serta menurunkan kadar kolesterol tubuh. Oleh karena itu, saat Anda berpuasa, Anda perlu memperhatikan keseimbangan makanan yang Anda konsumsi. Makanan harus mengandung energi yang cukup, seperti makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak.

Namun, hal yang perlu Anda perhatikan adalah pola makan Anda, terutama saat berbuka. Seringnya, berpuasa seharian membuat Anda merasa kelaparan sehingga mengiyakan nafsu untuk kalap makan banyak. Padahal, puasa membuat membuat metabolisme tubuh Anda bekerja lebih lambat dari biasanya. Hal tersebut membuat Anda lebih berisiko untuk bertambah berat badan jika makan dalam porsi berlebihan.

Tips menurunkan berat badan saat berpuasa

Perhatikan asupan makanan Anda. Banyak yang beranggapan bahwa untuk bisa kuat berpuasa seharian, Anda harus mengkonsumsi banyak karbohidrat saat sahur. Hal tersebut tidak berlaku untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan –karena Anda justru dianjurkan untuk membatasi asupan karbohidrat yang berlebih.

Jangan tidur setelah sahur. Rasa kantuk sering kali membuat Anda tidak tahan untuk kembali tidur setelah sahur. Padahal, tidur setelah sahur dapat membuat tubuh Anda menimbun kalori yang baru Anda masukan dalam rubuh.

Minum air yang cukup setidaknya delapan hingga dua belas gelas per hari. Kekurangan cairan dapat membuat Anda dehidrasi, yang menyebabkan Anda mengalami migrain atau sakit kepala.

Lakukan aktivitas. Puasa bukanlah alasan untuk Anda bermalas-malasan. Jika Anda hanya menghabiskan waktu dengan duduk diam dan tidak melakukan apa-apa, Anda akan lebih sering merasa lapar. Imajinasi pikiran Anda akan lebih liar memikirkan berbagai macam jenis makanan. Dengan begitu, Anda akan berpotensi makan lebih banyak saat berbuka.

Puasa memang memiliki manfaat untuk kesehatan, termasuk dapat menurunkan berat badan Anda. Namun, jangan sampai Anda salah niat, ya… Ingat bahwa niat utama berpuasa adalah untuk beribadah, sedangkan turunnya berat badan adalah berkah tambahan yang bisa Anda dapatkan.


Bagaimana menjaga berat badan pada saat puasa?

Temukan jawabannya hanya di Klub NyaiTante.

Kamis, 24 Mei 2018

Info Kesehatan - Pilihan Olahraga Setelah Sahur yang Tak Akan Menguras Tenaga Anda


Sudikah kita untuk Tau?

Pilihan Olahraga Setelah Sahur yang Tak Akan Menguras Tenaga Anda


Memasuki bulan puasa bukan berarti Anda jadi tidak bisa berolahraga, justru ini kesempatan emas untuk meningkatkan kebugaran sambil berpuasa. Salah satu waktu olahraga yang bisa Anda lakukan adalah setelah sahur. Olahraga setelah sahur tak perlu lama-lama dilakukan, sekitar 15-30 menit Anda bisa membuat tubuh lebih bugar saat puasa. Yuk ketahui apa saja olahraga setelah sahur yang bisa Anda lakukan di bawah ini.

Apa saja olahraga setelah sahur yang bisa dilakukan?

Bagi Anda yang suka olahraga pagi hari, Anda tetap bisa melakukannya meski berpuasa. Namun tentunya dengan intensitas dan jenis olahraga yang berbeda. Meskipun Anda bisa olahraga di pagi hari, tapi harus tetap ingat untuk menyimpan energi sampai waktu berbuka nanti. Di pagi hari setelah sahur biasanya udara juga masih segar, dan matahari belum terlalu panas, sehingga tidak memicu rasa haus jika olahraga di waktu ini.

Olahraga setelah sahur yang bisa dilakukan dan memiliki intensitas yang ringan, seperti:

·         Jalan santai
·         Sit up dan push up
·         Bersepeda santai (kecepatan di bawah 5 meter per jam)
·         Latihan beban ringan
·         Yoga
·         Taichi

Cara lainnya untuk menentukan apakah suatu olahraga termasuk intensitas tingkat apa, Anda bisa melihatnya dari napas, jumlah keringat dan denyut nadi.

Misalnya, olahraga berjalan. Berjalan bisa jadi intensitas ringan atau juga sedang. Ini tergantung dengan kecepatan berjalan yang Anda lakukan. Jika dari hasil jalan-jalan tidak menimbulkan perubahan pada pola pernapasan, tidak menimbulkan keringat yang berarti, Anda masih bisa melakukan percakapan atau sambil nyanyi saat ini, denyut nadi Anda tidak meningkat terlalu kencang. Kalau semua jawabannya ya, olahraga Anda termasuk dalam intensitas ringan. 

Manfaat olahraga pagi hari setelah sahur yang sayang untuk dilewatkan

1. Menjadi lebih produktif

Berolahraga di pagi hari membuat tubuh melepaskan hormon endorfin. Tubuh jadi lebih terjaga dan siap beraktivitas. Efek ini membuat tubuh terasa lebih berenergi. Olahraga di pagi hari juga membuat otak lebih jernih dan lebih fokus. Meskipun sedang berpuasa, olahraga pagi yang tepat justru membuat hari Anda lebih produktif.

2. Membuat tidur malam lebih baik

Olahraga pagi hari juga membuat tidur malam Anda lebih baik. Aktivitas berolahraga di pagi hari membuat tubuh lebih bertenaga di siang hari dan rasa lelahnya biasanya muncul di penghujung hari.

Hal ini membuat waktu tidur Anda lebih teratur, dan kualitas tidur semakin baik. Keesokan harinya Anda akan lebih terasa bertenaga kembali karena kualitas tidur yang semakin baik ini.

3. Menjaga tekanan darah

Penelitian menunjukan bahwa orang yang melakukan olahraga pagi dibandingkan dengan yang olahraga siang dan malam mengalami penurunan tekanan darah lebih besar dan stabil. Apalagi untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi, ini sangat membantu.

4. Metabolisme energi semakin lancar

Bagi Anda yang ingin punya berat badan mendekati ideal saat hari lebaran, melakukan olahraga pagi setelah sahur bisa jadi kuncinya. Saat berolahraga pagi ternyata memicu tubuh untuk membakar kalori. Olahraga pagi akan meningkatkan metabolisme tubuh dan pembakaran lemak pun akan terjadi semakin cepat terjadi.


Bagaimana mengatur pola hidup sehat selama menjalankan puasa?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Rabu, 23 Mei 2018

Info Kesehatan - Rutin Minum Madu Saat Sahur Bisa Memberikan 5 Kebaikan Ini


Sudikah kita untuk Tau?

Rutin Minum Madu Saat Sahur Bisa Memberikan 5 Kebaikan Ini

Apa minuman andalan Anda saat sahur? Teh, susu, kopi, ataupun air putih adalah beberapa jenis minuman yang sering menjadi pendamping makan di waktu sahur. Namun, ada beberapa orang yang memilih minum madu saat sahur. Entah diminum langsung atau dicampur dengan air putih hangat atau teh.

Kedua cara minum madu ini sah-sah saja untuk dilakukan, dan tentunya dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh selama menjalani ibadah puasa. Apa saja, ya? Simak ulasan lengkapnya di sini.

Info Kesehatan - Rutin Minum Madu Saat Sahur Bisa Memberikan 5 Kebaikan Ini

1. Meningkatkan energi tubuh

Selama menjalani ibadah puasa, tubuh diharuskan untuk menahan lapar dan haus. Ditambah dengan padatnya aktivitas yang mungkin Anda jalani, membuat tubuh harus bekerja lebih keras guna menyuplai energi sebagai pendukung semua kegiatan Anda. Nah, selain mencukupi kebutuhan energi tubuh dari makan makanan yang sehat dan bergizi, Anda juga bisa minum madu saat sahur untuk mengoptimalkan energi di awal hari.

Menurut National Institute of Health, minum madu saat sahur kurang lebih sebanyak satu sendok makan ternyata setara dengan asupan 17 gram karbohidrat. Itu sebabnya madu bisa jadi salah satu pilihan tepat untuk meningkatkan kebutuhan energi. Hal ini dikarenakan madu mengandung sejumlah gula alami seperti fruktosa, maltosa, glukosa, dan sukrosa. Saat masuk ke dalam tubuh, kandungan tersebut akan diolah menjadi kalori, yang bisa diandalkan untuk meningkatkan energi tubuh Anda selama beraktivitas di kala puasa.

2. Sebagai pengganti gula

Anda mungkin jadi lebih sering makan aneka jenis makanan manis di bulan puasa. Pasalnya, di waktu sahur dan berbuka minuman dan makanan manis sering dihidangkan untuk menambah produksi energi dalam tubuh. Gula yang dicampurkan dalam makanan dan minuman memang bisa menambah kalori, hanya saja tidak akan memberi nutrisi bagi tubuh. Sesekali, Anda bisa mencoba alternatif lain seperti madu.

Madu tidak hanya akan memberi rasa manis dan lezat pada hidangan, tapi juga mengurangi efek buruk yang diakibatkan oleh konsumsi gula berlebihan. Meski begitu, penting bagi Anda untuk tetap memerhatikan batasan konsumsi madu yang optimal.

3. Mencegah asam lambung naik

Bagi Anda penderita refluks asam lambung alias GERD, bulan puasa bisa menjadi suatu tantangan tersendiri untuk Anda. Ya, sebab Anda akan ekstra hati-hati dalam mengatur pola makan guna menghindari asam lambung naik saat puasa.

Selain dari memilah-milah jenis makanan dan menerapkan pola makan yang teratur, menambahkan madu ke dalam daftar minuman Anda saat sahur juga bisa memberi manfaat baik bagi kesehatan tubuh Anda.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa madu ternyata dapat mencegah peningkatan asam lambung, dengan cara memberi perlindungan pada kerongkongan (esofagus) dan lambung. Maka itu, madu bisa membantu mengurangi risiko penyakit GERD yang dapat memicu peradangan dan nyeri pada ulu hati, dilansir dari Medical News Today.

4. Menurunkan kadar trigliserida

Setelah menahan lapar dan haus seharian, banyak orang yang jadi kalap ketika menyantap makanan dan minuman di waktu berbuka puasa. Itu sebabnya, tak jarang yang memilih memakan semua jenis makanan tanpa berpikir panjang akan dampak kesehatan yang ditimbulkan.

Alih-alih memenuhi kecukupan gizi dalam tubuh, makan dalam jumlah banyak tanpa memikirkan dampaknya justru bisa menjadi bumerang bagi kesehatan Anda, salah satunya bisa memicu naiknya kadar trigliserida dalam tubuh. Terutama jika Anda termasuk penggemar makan makanan berlemak.

Peningkatkan kadar trigliserida ini tidak bisa dianggap remeh, sebab bisa berujung pada penyakit diabetes dan penyakit jantung. Uniknya, penelitian yang dimuat dalam Journal of Medicinal Food membuktikan bahwa ada hubungan antara minum madu secara teratur dengan penurunan kadar trigliserida.

5. Meredakan gejala flu dan batuk

Beragam kegiatan yang dijalani disertai dengan kurang menjaga kesehatan tubuh bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh Anda. Pada akhirnya, kondisi ini dapat memicu timbulnya berbagai penyakit, salah satunya flu dan batuk.

Jangan khawatir, bila kondisi tersebut menyerang tubuh di kala puasa. Pasalnya, sebuah penelitian menyatakan bahwa madu bekerja ampuh dalam mengurangi batuk yang menyiksa di malam hari, sekaligus bisa meningkatkan kualitas tidur bahkan mirip dengan obat batuk yang mengandung dextromethorphan dan diphenhydramine (antihistamin). Rutin minum madu saat sahur atau berbuka, perlahan bisa mengobati batuk dan pilek.


Apa menu sehat untuk berbuka puasa?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Selasa, 22 Mei 2018

Info Kesehatan - 3 Waktu Terbaik untuk Olahraga Selama Bulan Puasa


Sudikah kita untuk Tau?

3 Waktu Terbaik untuk Olahraga Selama Bulan Puasa


Puasa bukan menjadi halangan Anda untuk tetap melakukan olahraga demi menjaga kebugaran tubuh. Olahraga saat puasa juga bisa menjadi kesempatan Anda untuk lebih banyak membakar kalori sehingga Anda bisa menurunkan berat badan saat puasa. Tentu, ini merupakan sebuah hal yang positif. Namun, sebaiknya jangan sembarangan melakukan olahraga saat puasa. Tetap perhatikan waktu dan intensitas olahraga saat puasa agar olahraga tidak mengganggu puasa Anda.

Kapan sebaiknya melakukan olahraga saat puasa?

Olahraga saat perut Anda kosong dan haus dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Ini bisa membuat Anda merasa sangat kelelahan, lemas, pusing, sampai menyebabkan dehidrasi. Olahraga berat saat puasa juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan juga dapat meningkatkan hormon stres (hormon kortisol) dalam tubuh. Sehingga untuk mencegah hal ini, Anda harus pintar-pintar mencari waktu yang tepat untuk berolahraga saat bulan puasa.

Sebenarnya, waktu yang tepat untuk Anda melakukan olahraga saat puasa tergantung pada diri Anda sendiri. Selama Anda tidak merasa lemas dan pusing setelah melakukan olahraga saat puasa, ini tidak menjadi masalah. Kekuatan setiap orang untuk berpuasa bisa berbeda-beda. Namun, terdapat waktu paling baik bagi Anda untuk melakukan olahraga saat puasa, yaitu:

Sebelum buka puasa

Anda bisa melakukan olahraga sesaat sebelum Anda buka puasa untuk membakar lemak lebih banyak. Tentu, ini menguntungkan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan saat puasa. Melakukan olahraga di saat perut kosong bisa membantu Anda dalam menghilangkan lemak lebih banyak.

Setelah Anda olahraga (menggunakan sisa energi Anda), kemudian Anda bisa makan saat buka puasa untuk menggantikan energi yang hilang. Sehingga waktu olahraga sebelum buka puasa mungkin merupakan waktu olahraga yang baik. Anda mungkin tidak perlu khawatir akan mengalami gula darah rendah atau dehidrasi.

Namun ingat, jangan memaksa untuk melakukan olahraga yang berlebihan untuk bisa membakar lemak lebih banyak. Anda masih dalam keadaan puasa dengan sisa energi yang sedikit, sehingga olahraga yang Anda lakukan perlu dibatasi, tidak lebih dari 60 menit. Jangan sampai Anda sakit, merasa lemas, dan pusing setelah olahraga.

Setelah buka puasa

Ini merupakan waktu terbaik untuk Anda olahraga selama bulan puasa. Anda bisa melakukan olahraga dua sampai tiga jam setelah buka puasa. Tunggu sampai makanan Anda dicerna oleh tubuh sehingga Anda mendapatkan energi kembali untuk melakukan olahraga. Karena Anda sudah makan dan mengisi tubuh Anda lagi dengan energi, sehingga Anda bisa melakukan olahraga apapun yang Anda inginkan pada saat ini, dari intensitas ringan sampai berat, termasuk olahraga untuk meningkatkan kekuatan dan massa otot.

Setelah sahur

Setelah sahur Anda juga bisa melakukan olahraga. Tubuh Anda telah menerima energi dari makanan yang Anda makan saat sahur, sehingga Anda bisa melakukan olahraga pada saat ini. Namun, sebaiknya olahraga yang Anda lakukan setelah sahur adalah olahraga dengan intensitas ringan. Olahraga setelah sahur baik Anda lakukan untuk menjaga kebugaran tubuh saat puasa.
Namun ingat, Anda harus menyediakan energi untuk melakukan aktivitas Anda selanjutnya sampai waktu buka puasa, sehingga jangan melakukan olahraga berlebihan pada waktu ini.


Apa saja olahraga yang cocok selama puasa?

Temukan jawabannya hanya di Klub Nyai Tante.

Info Kesehatan - 4 Menu Sahur Sehat dan Lezat Bagi Anda yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi

Sudikah kita untuk Tau? 4 Menu Sahur Sehat dan Lezat Bagi Anda yang Memiliki Tekanan Darah Tinggi Memiliki tekanan darah tinggi at...